Kamis, 29 April 2010
Jarak lepas merpati tinggi
Lapak2 tinggian di Jakarta kurang lebih memakai jarak lepas diatas 5 km. Kebanyakan 6 km bahkan ada yg sampai 7 km. Kenapa harus dilepas sejauh itu sih..??? Soalnya sy perhatikan, dgn dilepas 3-4km saja burung sudah tinggi ngelip. Ditambah lagi ada aturan yg membatalkan lomba bila burung terbang rendah. Dgn lepasan 3-4km, burung lebih mudah mentok. Kemungkinan hilang lebih kecil. Pemain lebih bersemangat. Biaya yg dibutuhkan juga lebih kecil krn tidak harus banyak2 beli burung dan bensin pelepas lebih irit. Belum lagi dari sisi waktu perjalanan yg lebih singkat.
Krn banyak yg mentok, maka akan banyak pula yg mendaftar lomba. Dgn demikian lomba jadi semakin meriah.Bandingkan dgn jarak lepas 7 km. Burung banyak hilang. Latih sampai mentok relatif sangat lama. Pemain bosan menunggu. Ketinggian terbang-pun tidak menunjukan penambahan yg berarti. Bahkan cenderung sama saja dgn lepas 4 km.
Krn banyak yg hilang atau keburu mabung, peserta lomba sedikit sekali. Di salah satu lapak besar di jakarta dgn jarak lepas 7 km, lomba 17an hanya diikuti dibawah 20 ekor burung. Padahal kalau dilihat, burung yg ada dilapak tsb jumlahnya ribuan ekor...!!! Menurut saya sangat ironis dan menyedihkan sekali. Buat yg main tinggian di Jakarta (diluar jakarta juga boleh), sukur2 ada pengurus lapak, mohon pendapat... Apa dasar penentuan lepasan sampai sangat jauh..??
menambah jarak lepasan ini bagian dari strategi kompetisi oran/kelompok tertentu agar persaingan tidak ketat (jumlah peserta sedikit). Karena kalau tujuan menambah jarak untuk menambah ketinggian saya kira tidak benar juga. Burung lepasan 3-4 km sama lepasan 6-7 km ketinggiannya relatif sama, tergantung burungnya juga. Bahkan kalau terlalu jauh bisa saja burung justru terbang pendek karena terlalu lelah.
Kalau tujuannya ingin main burung alus, ya cari trah yg terbangnya alus, bukan dengan menambah jarak. Sekarang kita kembalikan kepada para pengurus lapak tinggian, mau menyesuaikan dengan tuntutan komunitasnya. merpati saya dilepas terlalu jauh malahan jadi nggak kelihatan, jadi yang ngelepek bingung, karena cuman denger sayup-sayup suara sawangan... mesti nunggu muter-muter diatas dulu baru kelihatan merpatinya.
--------------------------------------------------------------------------
Di Jakarta yang lepasan iatas 5 Km hanya 2 lapak yaiti Pm dan Kemanggisan
selebihnya berfariasi dari 2,5 km sampai kurang dari 5Km. Pm lepasan +- 6.8 Km ukuran sepeda motor ( 5,7 GPS ada rekan yang Ukur),dengan variasi anggin potong dan dorong, benar apa yang dikatakan Admin dalam kejuaraan terbanyak 18 peserta karena terbentur jarak dan waktu sehingga sulit peserta banyak,dan lomba hanya dapat dilakukan pada hari saptu dan minggu,pada hari jumat biasa burung jarang gandeng sehingga ada pertandingan pada hari jumat ada yang lepas di kawasan ( beberapa kali).
Pm menjadi momo bagi burung burung luar jakarta sulit jadi kalaupun jadi mutunya menurun kecuali Dukati burung EX Jokja.
dengan lepasan mendekati +- 6,8 Km( 5,7 Km GPS) maka pada bulan bulan tertentu sangat sulit mentok karena anggin balik sekitar 3 sampai 4 bulan,semua ini pernah diutarakan oleh pemain pemain dan beberapa kali mencoba mencari lahan buru sampai sekaran belum terwujud . bla dibandingkan Di Pecenongan 4 sampai 4,5 Km burung tinggi tinggi ini tergantung burungnya.
Lapak kemanggisan.: Beberapa kali terjadi banyak perubahan dari kurang dari 3 km sampai pernah 6,2 Km Gps( 6,9 Km Sepeda motor) , mas Admin meminjamkan Gps Ke Adi Pragolo untuk mengukur arah dan Jarak di kemanggisan dan kemudaian dimundurkan menjadi 5,5 KM GPS, burung malah lebih nitik dan rata rata tinggi dibandingkan lepasan 6,2 km Gps.
Kenapa lepasan Dijauhkan ? : Para pemain tinggian mau menghilangkan burung pendek sehingga dibuat lepasan Jauh ,dari apa yang terjadi di Kemanggisan dimana burung burung Pendek ( Tidak disenangi) banyak beredar sebelum lepasan jauh setelah dijauhkan burung burung tersebut tidak kuat sehingga hilang dari peredaran karena bila ikut tinggi tidak turun atau datang terlalu pendek. dan Mutu burung terlihat jelas perbedaan kwalitasnya. Dalam kejuaraan peserta bisa 30 Peserta. Saya kira Lepasan Lapak kemanggisan dengan Dorong anggin burung datang ngemet dan tinggi ini terjadi waktu kemarau.
Lapak Bonbai .: Pernah 5,2 Gps dengan lokasi lepasan sebelah kiri,burung banyak datang dari kiri dan saya menyarankan Kepada ketua Bang Panggi supaya lepasan Dirubah ,dan ini terlaksanan setelah lomba dimana lepasan sekarang 4,8 KM GPS dengan lepasan titik tengah burung yang datang lebih ditengan dan ketinggian tidak ada pengaruh.
Kejuaraan diikuti 36 Peserta: Lapak Kayting cakung.: Sala satu lapak Faforit untuk bermain Tinggian mudah jauh dan dorong anngin dimana banyak pemain pemain pindah kesana,setelah lebaran lepasan mulai ditambah saya kurang jelas jaraknya dan diperkirakan +- 4,5 Km dan datang tinggi tinggi,ini menggingatkan Lapak Kemayoran ( PRJ) lepsasan dekat dengan jumlah lapak 50 an latih mudah. Di Kayting Latih mudah sehingga membutuhkan waktu yang cepat hanya 3 sampai 4 giringan pada lepasan Yang lama sudah mentok,bahkan ada 2 giringan bisa tanding . Kebanyakan menjaukan lepasan karean merasa kurang tinggi,menggusur burung pendek,datang burung belum enak.
Seperti Mas Admin katakan burung tinggi tetap tinggi malah kejauhan bisa tambah pendek,dan ada pemain yang mengatakan kemanggisan lepasan kurang jauh ,ini menunjukan egois Pribadi padahal bisa dikatakan Kemangggisan pada waktu yang lalu burung datang gremet dan tinggi.
saya belum paham, seolah-olah sudah menjadi ketentuan (hukum) bahwa semakin jauh burung dilepas, maka datangnya akan semakin tinggi. Saya kira asumsi ini perlu dikaji ulang karena asumsi ini mengabaikan fakta bahwa setiap burung punya karakter dan kemampuan terbang yang berbeda-beda. Tidak semua burung terbangnya akan semakin tinggi kalau jarak lepasan ditambah. Bisa juga sebaliknya.
Harusnya kita lebih fokus pada burungnya, bukan pada jarak lepasannya. Dan kita nggak perlu kuatir dengan burung yang terbangnya pendek, karena kalau nggak gandeng toh lomba batal. Selain itu, nanti juga akan terjadi seleksi bahwa burung yang terbangnya ngerobok, nilainya akan lebih rendah dari yang terbang nggremet. Bagaimanapun juga seleksi alam akan terjadi. Tapi kalau dikatakan: makin jauh jarak lepasan, resiko hilang makin besardan waktu latihan lebih lama,
semuanya memang karena adanya seleksi alam termasuk cara manusia mengakali orang yang mau rada curang, dengan cara :
1. dimana lapak tinggian tapi burung yang dipelihara burung semi balap (anakan balap dan tinggian). seperti pada lapak kebon kelapa (matraman)tahun 1990 an sampai 2000,(banyak teman teman saya yang ternakin burung balap dan tinggian untuk menghasilkan burung yang terbang tanggung tapi punya tembakan dari depan yang keras seperti burung balap) padahal dulu orang bener benar main burung tinggian yang mana burung turun jan 11 dan 12, semakin lama burung yang turun ke aduan burung yang terbangnya tanggung dan tembak dari depan (jam 9) sehingga burung yang turun jam 11 dan 12 tidak kebagian untuk menang,
2, pendek batal, tapi ini mempunyai kekurang standar ketinggian yang susah di tetapkan, sehingga banyak keributan..begitu lah pendapat saya, mohon koreksinya..
semua kemabli kemanusiannya, kalau memang tinggian yang peliharalah burung tinggian jangan burung semi balap
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
- Ankille Jatong Pigeon
- Name me a fan ankillejatongpigeon racing pigeon breeders and height kolongan I played altitude racing pigeons since I was little, my grandfather taught about many things including love saying the pigeons, and I love it, I live in Indonesia country, where the location of adjacent and both doors and the neighboring countries of Indonesia's capital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar